Nilai Penting dan Keragaman Jenis Vegetasi

IUPHHK PT. Graha Sentosa Permai adalah perusahaan yang mendapatkan ijin untuk mengelola sumber daya hutan yang menjadi areal konsesinya. Sesuai dengan komitmen PT. Graha Sentosa Permai untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan hutannya dengan berasaskan kelestarian, maka semua kegiatan pengelolaan hutan harus dilakukan dengan perencanaan yang baik dan menyeluruh untuk menjaga fungsi-fungsi penting hutan. Kegiatan produksi yang dilakukan PT. Graha Sentosa Permai harus dilakukan dengan perencanaan yang baik untuk menghindari kjerusakan hutan. Kegiatan produksi seperti pembukaan wilayah hutan (PWH), penebangan, penyaradan, pembuatan TPn dan TPK merupakan beberapa kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan berbagai dampak terhadap komponen lingkungan yang ada. Kerusakan lingkungan yang terjadi dapat menurunkan fungsi-fungsi penting hutan.

FLORA

  • INP Tingkat Pohon, Grafik dan Status

Berdasarkan pengamatan nilai indeks pada tingkat Pohon dari tahun ke tahun, dijumpai 24 jenis pohon. Jenis yang masuk dalam kelompok INP tertinggi dengan  Jenis yang paling mendominasi  yaitu Jambuan (Syzygium sp) dengan nilai INP sebesar 34,24. Pada pengamatan jenis tumbuhan tingkat pohon ditemukan status perlindungan Redlist IUCN yang berstatus CR yaitu Mayau (Shorea johorensis) lalu ditemukan dengan status perlindungan EN yaitu Mahadirang (Shorea parvifolia). Selain itu juga djumpai jenis endemik/End yaitu Kayu arang (Diospyros borneensis) dan Hendu (Scorodocarpus borneensis).

  • INP Tingkat Tiang, Grafik dan Status

Berdasarkan pengamatan nilai indeks pada tingkat tiang dari tahun ke tahun, dari 21 tiang dijumpai beberapa jenis yang masuk dalam kelompok INP tertinggi dengan jenis yang mendominasi yaitu jenis Suhi (Shorea atrinervosa). Pada pengamatan jenis tumbuhan tingkat pohon ditemukan status perlindungan Redlist IUCN yang berstatus CR yaitu Mayau (Shorea johorensis). Sementara untuk jenis endemik/End yaitu Kayu arang (Diospyros borneensis), Tengkawang (Shorea stenoptera Burk) dan Ulin (eusideroxylon swageri).

  • INP Tingkat Pancang, Grafik dan Status

Berdasarkan pengamatan nilai indeks pada tingkat pancang dari tahun ke tahun, dijumpai 17 jenis pancang dan 10 jenis yang masuk dalam kelompok INP tertinggi dengan jenis yang paling mendominasi di tingkat ini yaitu Suhi (Shorea atrinervosa) dimana di tahun 2022 nilai INPnya sebesar 37,93. Pada pengamatan jenis tumbuhan tingkat pancang  ditemukan status perlindungan Redlist 2022 IUCN yang berstatus dan status perlindungan EN yaitu Mahadirang (Shorea pauciflora). Sementara untuk jenis endemiknya/End yaitu Kayu arang (Diospyros borneensis).

  • INP Tingkat Semai, Grafik dan Status

Hasil pengamatan data semai dari tahun ke tahun, dijumpai 11 jenis semai yang memiliki INP tertinggi dengan Jenis yang paling mendominasi di tingkat ini yaitu Meranti merah (Shorea leprosula) dengan nilai INP di tahun 2022 sebesar 41,67. Pada pengamatan jenis tumbuhan tingkat semai tidak ditemukan status perlindungan Redlist IUCN yang berstatus CR, Hanya ditemukan dengan status perlindungan NT yaitu Meranti merah (Shorea leprosula). Pada jenis ini dijumpai satu jenis dilindungi/RI yaitu Pasak bumi (Eurycoma apiculata) dan satu jenis endemik/End yaitu Kayu arang (Diospyros borneensis).

  • INP Tingkat Tumbuhan Bawah, Grafik dan Status

Berdasarkan pengamatan nilai indeks pada tingkat tumbuhan bawah dari tahun ke tahun, dijumpai beberapa jenis, yaitu Garut Maranta arundinacea, Letem, Rotan (Calamus sp) dan Pandan (Pandanus amaryllifolius). Nilai INP tertinggi yaitu jenis Rotan (Calamus sp) yang mana di tahun 2022 nilai INPnya sebesar 44,51. Kemunculan jenis baru ini juga mempengaruhi besarannya nilai INP jenis lainnya yang mengalami penurunan di tahun 2021 dan berlanjut pada tahun  2022. Di tingkat ini dijumpai satu jenis dilindungi yaitu Anggrek bulan raksasa di tahun 2022 dengan nilai INP 14,84.