Pembukaan wilayah Hutan

Pembukaan wilayah hutan adalah kegiatan penyediaan prasarana wilayah bagi kegiatan produksi kayu, pembinaan hutan, perlindungan hutan, inspeksi kerja, transportasi sarana kerja, dan komunikasi antar pusat kegiatan. Pembukaan wilayah hutan diwujudkan dengan penyediaan jaringan angkutan, barak kerja, penimbunan kayu, dan lain-lain.
Jaringan jalan yang dibuat meliputi jalan utama, jalan cabang dan jalan sarad. Sedangkan fasilitas lainnya berupa, base camp, log yard/logpond/TPK induk dan tempat penimbunan kayu (TPn). Pembangunan prasarana PWH tersebut direncanakan akan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan tingkat keperluan.

Adapun rencana dan realisasi pembangunan prasarana PWH dalam tahap jangka pemanfaatan hutan PT. GRAHA SENTOSA PERMAI sebagai berikut :

Pembangunan Base Camp
Base camp merupakan pusat kegiatan pemanfaatan hutan di lapangan. Base camp juga sebagai pusat sarana dan prasarana karyawan seperti fasilitas perumahan, fasilitas olah raga, fasilitas sosial, fasilitas perkantoran dan workshop. Penentuan lokasi sangat ditentukan oleh sumber air untuk keperluan sehari-hari pada lahan bertopografi datar dan memiliki aksesibilitas yang tinggi pada seluruh lokasi secara efisien dan efektif. Saat ini PT. GRAHA SENTOSA PERMAI telah membangun Base Camp yang berlokasi disekitar Sungai Rahanjang dengan jarak ± 76 km dari Log Pond, serta sebuah camp tarik di sekitar areal RKT yang sedang berjalan. Selama periode 10 tahun mendatang IUPHHK-HA PT. GRAHA SENTOSA PERMAI akan membuat beberapa camp pembantu, serta beberapa Camp Tarik yang terletak di sekitar blok tebangan, hal ini berfungsi untuk mempermudah mobilisasi tenaga kerja.

TPn dan TPK
Tempat pengumpulan kayu (TPn) akan dibangun pada petak-petak tebangan ditepi jalan angkutan (jalan utama dan jalan cabang) seluas ± 0,5 Ha dengan jarak sarad ± 250 meter diperkirakan mampu melayani areal tebangan seluas ± 100 Ha (1 petak tebangan), maka untuk melayani kegiatan pemanenan kayu seluas 1.180 Ha/tahun perlu disediakan ±11 buah lokasi TPn, sehingga luas areal yang dibutuhkan untuk TPn per tahun adalah ± 5,5 Ha. Dengan demikian selama periode RKUPHHK ini TPn yang akan dibuat ± 100 buah dengan luasan ± 50 Ha.
Pembangunan TPn tersebut bertujuan untuk menyelamatkan kayu dari petak-petak tebangan sebelum diangkut ke tempat penimbunan kayu (TPK). Pembuatan TPn akan diupayakan seminimal mungkin merusak lingkungan, demikian pula halnya dengan TPK, dan karena TPn ini bersifat sementara maka setelah selesai kegiatan penebangan akan segera dilakukan penanaman/rehabilitasi untuk mengembalikan fungsinya seperti semula sebagai areal hutan produksi.
Untuk memudahkan dan mengoptimalkan pengawasan peredaran kayu bulat, maka tempat penimbunan kayu (TPK) akan dibangun di tempat-tempat strategis dan diusahakan berdekatan dengan pusat pengendali kegiatan (Base camp). Saat ini IUPHHK-HA PT. GRAHA SENTOSA PERMAI telah memiliki sebuah TPK yang terletak didekat Base Camp Rahanjang, sementara Log Pond telah dibangun di Desa Tumbang Manggo di tepi Sungai Samba.

Jalan Utama dan Jalan Cabang
Jalan utama akan dibangun dengan spesifikasi lebar jalan termasuk bahu jalan 12 meter dengan kerapatan optimal 5 m/ha. Jalan cabang akan dibangun dengan spesifikasi lebar jalan termasuk bahu jalan 8 m dengan kerapatan 10 m/ha. Sesuai dengan proyeksi luasan tebangan tahunan, maka direncanakan akan dibangun jalan utama rata-rata sepanjang 5 km/th dan jalan cabang rata-rata sepanjang 10 km/th.
Jalan-jalan yang akan dibangun di areal kerja IUPHHK-HA PT. GRAHA SENTOSA PERMAI diutamakan menggunakan jalan-jalan yang telah ada bekas kegiatan penebangan terdahulu. Dengan panjang jalan utama rata-rata 5 km/th dan jalan cabang 10 km/th.Hal yang harus dipertimbangkan dalam rangka pembuatan jaringan jalan, baik jalan utama maupun jalan cabang adalah selain diarahkan pada ketersediaan potensi tegakan, juga harus memperhatikan keadaan topografi lapangan sehingga diperoleh jalan yang sependek-pendeknya dengan kemiringan seringan-ringannya. Hal ini berkaitan pula dengan alat angkut yang digunakan, pemeliharaan jalan, kecepatan angkutan/transport log/kayu, sehingga akhirnya berpengaruh pula pada faktor pertimbangan ekonomis perusahaan.